Valentino Rossi, juara dunia tujuh kali balap motor paling bergengsi yaitu Motogp, selalu menggunakan motor dengan nomor 46. Apa alasannya ? Ketika meraih juara dunia motor GP500 pertama kali bersama tim Repsol Honda, Rossi sempat didesak oleh timnya agar menggunakan nomor motor 1. Namun dia menolak, dan tidak mau membalap kecuali
dengan nomer 46. Hingga beberapa kali mempertahankan gelar di kelas para raja tersebut, Rossi yang berjuluk The Doctor tetap mengenakan nomer yang akhirnya hingga kini menjadi sangat populer bagi para penggemar balap motor dunia yaitu nomor 46. Trend inilah yang akhirnya diikuti oleh pembalap lain, seperti Jorge Lorenzo dari tim Yamaha dengan nomor 99, Marc Marquez dari Repsol Honda dengan nomor 93, Nicky Hayden juara tahun 2006 yang menggunakan nomor 6 juga dari Tim yang sama dengan Marquez. Bahkan bukan hanya yang juara, yang tidak juara pun, misalnya runner-up, tetap menggunakan yang mungkin menjadi nomor keberuntungan mereka, seperti : Dani Pedrosa dari Tim Repsol dengan nomor 26, Andrea Dovizioso yang memakai nomor 4 dan lain-lain. Sedangkan bagi pebalap yang gagal mempertahankan juara maka tahun berikutnya mereka kembali menggunakan nomer pilihan mereka sendiri. Misalnya Kenny Robert Jr. sewaktu juara dengan Tim Suzuki di tahun 2000.
Ketika Kenny gagal dia kembali memakai nomor motor 10. Pebalap MotoGP yang terakhir yang menggunakan motor nomor 1 sebagai tanda juara adalah pembalap Australia Casey Stoner dari Tim Ducati. Stoner pada waktu itu memakai motor nomor 21 sukses menjuarai Motogp pada tahun 2007, namun gagal mempertahankan juara ketika menggunakan nomor 1. Mengapa Valentino Rossi begitu fanatiknya menggunakan no. 46 ? Kalau untuk Jorge Lorenzo, dari sebuah sumber mengatakan bahwa penggunaan nomor 99 ada hubungannya dengan fans dan merk pemasaran. Maksudnya nomor tersebut sudah menjadi image yang kuat untuk Lorenzo. Pihak penyelenggara MOTOGP mungkin membuat aturan tentang nomor motor, dari yang juara bertahan, runner up, juara ketiga dan seterusnya. Namun ternyata para pembalap seolah-olah pada “ngeyel” semua, maunya sendiri. Dan ternyata penyelenggara tidak mampu untuk mengatur para pembalap akan hal tersebut.
Lalu bagaimana dengan no 1 ? Beberapa pendapat mengatakan bahwa no 1 itu tahayul dan terlihat aneh. Jadi tanpa memakai nomor 1 pun bisa tetap juara dunia, seperti yang pertama kalinya Rossi lakukan dengan nomer 46. Entah apakah karena ada semacam beban, karena motornya nomor 1, maka harus juara 1 atau harus di posisi terdepan. Namun yang pasti juara dunia 5 kali GP500 di era 90-an Michael Doohan, selalu menggunakan nomor 1 ketika mempertahankan gelarnya sebanyak empat kali. Pembalap asal Australia tersebut mengundurkan diri dari dunia balap motor di tahun 1999.